Apa saja tanda dan gejala dari stroke?
Stroke cenderung terjadi secara tiba-tiba dan hanya menyerang satu bagian tubuh, walau bisa makin memburuk dalam jangka waktu 24 hingga 72 jam.
Gejala yang biasa terjadi termasuk:
- Sakit kepala tiba-tiba
- Kehilangan keseimbangan, bermasalah dengan berjalan
- Kelelahan
- Kehilangan kesadaran atau koma
- Vertigo, pusing
- Penglihatan yang buram dan menghitam
- Kelemahan atau mati rasa pada satu sisi bagian tubuh di wajah, tangan, kaki
- Adanya masalah dengan berbicara dan pendengaran
Bagaimana stroke bisa diobati?
Metode pengobatan stroke akan banyak bergantung pada akar penyebabnya. Namun, penderita dapat bertahan jika sesegera mungkin dibawa ke UGD rumah sakit.
Jika stroke yang dialami disebabkan oleh gumpalan darah, obat-obatan tertentu dapat digunakan untuk mencairkan darah seperti Heparin, Warfarin (Coumadin), aspirin atau Llopidogrel (Plavix). Agar efektif, pengobatan ini harus segera dilakukan dalam jangka waktu 3 sampai 4 ½ jam setelah adanya gejala pertama yang muncul.
Stroke dapat menyebabkan tidak bekerjanya beberapa fungsi tubuh. Banyak orang membutuhkan rehabilitasi, seperti terapi bicara dan terapi fisik, walau seberapa besar kemungkinan seseorang bisa pulih total belum banyak diketahui.
Pengobatan juga harus dilakukan pada sejarah kondisi medis penderita seperti tekanan darah tinggi, diabetes, perokok, gaya hidup, dan tingkat kolesterol yang tinggi. Stroke-stroke lainnya juga harus dicegah dengan cara mengurangi atau menghilangkan penyebab stroke awal pada penderita.
Gejala stroke muncul ketika terdapat kekurangan oksigen dan nutrisi pada bagian otak. Jika gejala menghilang dalam waktu 24 jam, kejadian ini disebut mini stroke. Anda mungkin berpikir bahwa mini stroke atau stroke mudah untuk dilihat. Padahal, beberapa kondisi yang menyerupai stroke bisa membuat proses mendiagnosis mini stroke bisa menjadi sulit. Untuk menghindari kesalahan dalam mendiagnosis seseorang, dokter harus mempertimbangkan semua penyebab potensi lain yang dapat membuat seseorang terkena gejala mirip stroke ringan, terutama jika scan CT dan MRI normal.
Kondisi apa saja yang menyebabkan gejala mirip dengan stroke?
Kondisi yang bisa mirip dengan gejala mini stroke termasuk:
Kejang-kejang
Ini adalah episode aktivitas otak yang abnormal. Meskipun kebanyakan orang lebih akrab dengan jenis kejang-kejang yang menyebabkan ketidaksadaran dan getar tubuh yang keras, ada jenis lain dari kejang-kejang yang menyerupai TIA. Beberapa gejala yang sama termasuk lemas pada salah satu anggota tubuh, gangguan memori, dan kekurangan perhatian.
Migrain
Migrain adalah sakit kepala yang melemahkan dan mempengaruhi banyak orang. Beberapa jenis migrain dibarengi dengan gejala yang bisa mirip dengan mini stroke, termasuk kelumpuhan sementara pada wajah, vertigo, pandangan kabur, dan lemas atau mati rasa pada anggota tubuh.
Pusing
Ini adalah hal yang tidak spesifik, namun berpotensi signifikan saat dialami seseorang. Faktanya, orang-orang bisa merasakan tingkat pusing yang sama akibat serangan virus perut, dengan pusing seperti pada stroke. Karena inilah, ketika seseorang masuk ruang gawat darurat dengan sakit pusing yang tidak bisa dijelaskan, mini stroke atau stroke sebaiknya selalu dipertimbangkan sebagai penyebab potensial.
Gangguan memori
Ketika stroke ringan berdampak pada salah satu bagian memori otak, hal ini bisa menyebabkan gangguan memori. Namun, banyak kondisi lain yang bisa menyebabkan gangguan memori, termasuk kejang-kejang dan sakit kepala sebelah. Untuk alasan ini, ketika seseorang masuk ruang gawat darurat dengan gangguan memori, dokter harus memastikan gejala tidak disebabkan oleh stroke atau mini stroke.
Kondisi apa yang mungkin diderita?
Jika Anda mengalami gejala-gejala di atas, selain karena stroke, mungkin juga diakibatkan oleh hal-hal di bawah ini:
Reaksi obat-obatan
Obat-obatan, terutama yang baru saja dikonsumsi, bisa menyebabkan berbagai gejala. Ketika memulai obat-obatan baru, selalu lebih aman untuk mencoba menyesuaikan perlahan dan perhatikan bila ada tanda fisik yang tidak biasa.
Alergi berat
Alergi biasanya menyebabkan ruam atau kesulitan bernapas. Tetapi terkadang, alergi terhadap makanan, gigitan serangga, atau produk bisa menyebabkan kesemutan atau pusing.
Diabetes
Beberapa orang penderita diabetes mengalami perubahan sensor sebelum diagnosis diabetes ditentukan. Pasien penderita diabetes bisa mengalami lemas, mati rasa atau kesemutan ketika gula darah terlalu tinggi atau rendah.
Multiple sclerosis
Multiple sclerosis, seperti stroke, bisa menyebabkan banyak gejala neurologis.
Sakit saraf
Penyakit saraf yang bisa menyebabkan lemas atau sensasi tidak biasa.
Tumor otak
Sebuah tumor otak, atau tumor dari bagian tubuh lain yang menyebar ke otak bisa menyebabkan gejala mirip dengan stroke. Dengan teknologi modern, banyak tumor bisa dengan aman dan efektif diobati.
Infeksi
Infeksi bisa menyebabkan pusing, mati rasa dan gangguan koordinasi. Infeksi yang mempengaruhi otak (ensefalitis dan meningitis) relatif langka, tetapi sering memiliki gejala yang sama dengan stroke.
Masalah tulang belakang
Cedera tulang belakang atau infeksi bisa menyebabkan lemas atau perubahan sensor pada lengan atau kaki.
Serangan jantung
Serangan jantung menyebabkan nyeri dada dan kesulitan bernapas berat. Sering, pusing dibarengi dengan serangan jantung.
Aritmia jantung
Detak jantung tidak teratur bisa menyebabkan pusing atau lemas karena suplai darah tidak teratur pada otak. Aritmia bisa mengarah pada stroke karena aritmia meningkatkan risiko pembekuan darah.
Apa yang harus dilakukan?
Ketika terjadi gejala, selalu penting untuk meminta bantuan medis, dan fokus dalam memahami penyebab setelah itu. Apakah gejala menunjukkan stroke atau bukan, Anda cenderung akan memulai mengonsumsi beberapa obat baru dan membuat perubahan dalam meningkatkan kesehatan Anda. Peringatan awalnya bisa menakutkan, tetapi keseringan hasilnya bisa diatasi.
Stroke merupakan keadaan medis darurat. Pengaruh stroke jangka pendek dan panjang dapat mengubah kehidupan seseorang. Penanganan medis yang tepat bisa membuat perubahan besar pada pasca stroke dalam tingkat kecacatan dan bahkan bisa berdampak pada hidup dan mati seseorang.
Bagaimana cara mengenali gejala stroke?
Penting untuk mengetahui gejala stroke. Stroke umumnya tidak terasa menyakitkan. Gejala stroke bisa termasuk kombinasi dari penglihatan kabur, kehilangan penglihatan, atau kehilangan sebagian penglihatan.
Lemas, kurangnya keseimbangan, mati rasa atau kesemutan pada badan atau wajah adalah beberapa tanda stroke. Lemas pada kaki mungkin berdampak pada kesulitan berjalan, buruknya keseimbangan atau pincang. Lemas pada lengan bisa meliputi seluruh lengan atau hanya sebagian dari lengan atau tangan. Terkadang lemas bisa menyebabkan pincang atau bahu yang tidak seimbang. Lemas pada wajah bisa membuat wajah nampak tidak sama, kelopak mata menurun, atau ujaran tidak jelas. Pada beberapa kasus, kebingungan, kesulitan berbicara atau memahami ujaran, pusing yang ekstrem atau tiba-tiba, atau sakit kepala berat mungkin tanda pertama dari stroke.
SIMAK JUGA :
loading...
0 Response to "HAL-HAL YANG MENJADI TANDA DAN GEJALA DARI STROKE"
Posting Komentar