OBAT impotensi (viagra dan levitra) ternyata tak hanya menyelamatkan mereka yang menderita disfungsi ereksi, melainkan juga mereka yang menderita kanker terutama otak.
Penelitian atas tikus menunjukkan bahwa dua obat yang digunakan untuk disfungsi ereksi--Levitra dan Viagra ternyata membantu terbawanya obat kemoterapi melewati barier yang menghambat jalan darah ke otak. Demikian diungkapkan tim dari Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles.
Tikus-tikus yang memiliki tumor otak hidup 42 hari saat diinjeksi dengan obat kanker adriamycin. Namun saat diberi Levitra dengan zat aktifnya vardenafil, tikus-tikus itu dapat bertahan hidup lebih lama, sekitar 53 hari. Levitra tampak lebih efektif, lapor para ilmuwan dalam jurnal Brain Research.
Levitra dan Viagra (dengan zat aktif sildenafil) merupakan obat yang disebut sebagai penghambat PDE5. Mereka awalnya diuji untuk obat jantung karena bermanfaat meningkatkan alirand arah dalam pembuluh darah kecil.
"Kami memilih adriamycin untuk penelitian ini karena ini salah satu obat yang paling efektif adlam melawan sel-sel tumor seperti ditunjukkan di laboratorium namun memiliki efek samping minimal pada binatang dan manusia karena tak mempan menembus barier (penghalang) yang ada dalam darah di otak bertumor,"ungkap ahli bedah saraf, Dr. Keith Black yang juga memimpin penelitian ini.
"Kombinasi vardenafil dan adriamycin membuat penderita bertahan lebih lama dan membuat ukuran tumor mengecil," jelas Black. Barier darah di otak merupakan sebuah mekanisme molekular yang menjaga agen-agen berbahaya keluar dari otak. Tumor otak membuat pembuluh darah bertumbuh demi menyediakan nutrisi bagi diri mereka sendiri dan tentu saja mereka memiliki barier juga yang disebut blood-brain tumor barrier.
Black mengungkapkan bahwa obat impotensi tampaknya berefek atas barier ini namun bukan untuk barier yang berukuran besar. Obat ini bakal menolong dokter dalam menggunakan obat kemoterapi untuk membunuh tumor otak tanpa merusak jaringan otak yang sehat.
Penelitian atas tikus menunjukkan bahwa dua obat yang digunakan untuk disfungsi ereksi--Levitra dan Viagra ternyata membantu terbawanya obat kemoterapi melewati barier yang menghambat jalan darah ke otak. Demikian diungkapkan tim dari Cedars-Sinai Medical Center di Los Angeles.
Tikus-tikus yang memiliki tumor otak hidup 42 hari saat diinjeksi dengan obat kanker adriamycin. Namun saat diberi Levitra dengan zat aktifnya vardenafil, tikus-tikus itu dapat bertahan hidup lebih lama, sekitar 53 hari. Levitra tampak lebih efektif, lapor para ilmuwan dalam jurnal Brain Research.
Levitra dan Viagra (dengan zat aktif sildenafil) merupakan obat yang disebut sebagai penghambat PDE5. Mereka awalnya diuji untuk obat jantung karena bermanfaat meningkatkan alirand arah dalam pembuluh darah kecil.
"Kami memilih adriamycin untuk penelitian ini karena ini salah satu obat yang paling efektif adlam melawan sel-sel tumor seperti ditunjukkan di laboratorium namun memiliki efek samping minimal pada binatang dan manusia karena tak mempan menembus barier (penghalang) yang ada dalam darah di otak bertumor,"ungkap ahli bedah saraf, Dr. Keith Black yang juga memimpin penelitian ini.
"Kombinasi vardenafil dan adriamycin membuat penderita bertahan lebih lama dan membuat ukuran tumor mengecil," jelas Black. Barier darah di otak merupakan sebuah mekanisme molekular yang menjaga agen-agen berbahaya keluar dari otak. Tumor otak membuat pembuluh darah bertumbuh demi menyediakan nutrisi bagi diri mereka sendiri dan tentu saja mereka memiliki barier juga yang disebut blood-brain tumor barrier.
Black mengungkapkan bahwa obat impotensi tampaknya berefek atas barier ini namun bukan untuk barier yang berukuran besar. Obat ini bakal menolong dokter dalam menggunakan obat kemoterapi untuk membunuh tumor otak tanpa merusak jaringan otak yang sehat.
loading...
0 Response to "ra Juga Dapat Dipergunakan Untuk Obat Tumor Otak"
Posting Komentar