Puasa itu bisa baik bagi jantung dan kesehatan, menurut studi baru-baru ini oleh Intermountain Health Care, Salt Lake City, Amerika Serikat, yang meneliti manfaat puasa rutin.
Puasa adalah sebuah praktik yang menonjol di tiga agama terbesar dunia: Islam, Kristen, dan Judaisme. Menurut Dr Benjamin Horne, direktur penelitian ini, puasa sebulan sekali untuk dua kali makan atau lebih mengurangi risiko penyakit jantung, penyebab utama kematian di Amerika Serikat baik pada laki-laki maupun perempuan.
"Mereka yang berpuasa memiliki risiko 40-45 persen lebih rendah terkena penyakit jantung koroner daripada orang yang tidak puasa," kata Horne. Pada poin ini, para peneliti menindaklanjuti untuk menemukan mekanisme biologis yang mendasari manfaat puasa.
Selain membersihkan arteri dan mencegah penyakit jantung, lembaga lain telah menemukan bahwa puasa bermanfaat bagi kesehatan seperti mengurangi risiko diabetes, mengurangi risiko penyakit Alzheimer, dan bahkan memperpanjang hidup.
Sebuah studi baru-baru oleh peneliti Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, menemukan bahwa puasa mungkin dapat memperpanjang kehidupan sel pada tikus. "Gen panjang umur," ini, seperti yang disebut Horne, juga ditemukan pada manusia. Horne dan timnya sedang melakukan studi genetik dan uji klinis untuk melihat apakah sel pada manusia bisa lebih panjang hidupnya saat puasa.
Lora Beth Brown, profesor ilmu gizi dan makanan di Universitas Brigham Young, Amerika Serikat, memuji hasil kerja Hoerne dan kawan-kawan tersebut sebagai penelitian menarik dan memberikan manfaat tambahan karena menggunakan korelasi untuk kesimpulannya.
"Menyarankan agar semua orang harus berpuasa untuk mengurangi risiko penyakit jantung adalah sedikit lebih maju di depan ilmu pengetahuan," kata Brown.
Puasa adalah sebuah praktik yang menonjol di tiga agama terbesar dunia: Islam, Kristen, dan Judaisme. Menurut Dr Benjamin Horne, direktur penelitian ini, puasa sebulan sekali untuk dua kali makan atau lebih mengurangi risiko penyakit jantung, penyebab utama kematian di Amerika Serikat baik pada laki-laki maupun perempuan.
"Mereka yang berpuasa memiliki risiko 40-45 persen lebih rendah terkena penyakit jantung koroner daripada orang yang tidak puasa," kata Horne. Pada poin ini, para peneliti menindaklanjuti untuk menemukan mekanisme biologis yang mendasari manfaat puasa.
Selain membersihkan arteri dan mencegah penyakit jantung, lembaga lain telah menemukan bahwa puasa bermanfaat bagi kesehatan seperti mengurangi risiko diabetes, mengurangi risiko penyakit Alzheimer, dan bahkan memperpanjang hidup.
Sebuah studi baru-baru oleh peneliti Universitas Pennsylvania, Amerika Serikat, menemukan bahwa puasa mungkin dapat memperpanjang kehidupan sel pada tikus. "Gen panjang umur," ini, seperti yang disebut Horne, juga ditemukan pada manusia. Horne dan timnya sedang melakukan studi genetik dan uji klinis untuk melihat apakah sel pada manusia bisa lebih panjang hidupnya saat puasa.
Lora Beth Brown, profesor ilmu gizi dan makanan di Universitas Brigham Young, Amerika Serikat, memuji hasil kerja Hoerne dan kawan-kawan tersebut sebagai penelitian menarik dan memberikan manfaat tambahan karena menggunakan korelasi untuk kesimpulannya.
"Menyarankan agar semua orang harus berpuasa untuk mengurangi risiko penyakit jantung adalah sedikit lebih maju di depan ilmu pengetahuan," kata Brown.
TEMPO Interaktif, Provo -
The Daily Universe/UWIRE/NgartoF
The Daily Universe/UWIRE/NgartoF
loading...
0 Response to "BERPUASA BISA KURANGI RISIKO PENYAKIT JANTUNG"
Posting Komentar