Ini bukan bualan; rambut terbukti bisa menjadi petunjuk awal kesehatan tubuh lewat deteksi mineral dan logam-logam berbahaya yang terakumulasi di badan. Teknik baru yang layak dicoba.
Predikat rambut sebagai mahkota wanita, bakal mendapat julukan tambahan yang jauh lebih serius: penjejak mineral penting dan logam berbahaya di dalam tubuh. Predikat ini muncul setelah sebuah perusahaan di Indonesia yang merupakan cabang resmi dari Trace Element Inc. Texas, Amerika Serikat, memperkenalkan deteksi dini kesehatan dengan analisis rambut. Cara analisis baru yang praktis dan tanpa rasa sakit.
Ada 38 mineral yang bisa dideteksi, termasuk logam-logam berbahaya antara lain timbal (timah hitam), merkuri, kadmium, dan aluminium yang biasanya terhirup dari lingkungan terpolusi. Konsentrasi unsur-unsur berbahaya itu bisa sampai sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan dengan yang ada di dalam darah, serum, atau air seni.
Penggunaan rambut sebagai alat analisis bukanlah tanpa alasan. Ia dianggap sebagai jaringan paling pas untuk memantau paparan logam beracun pada manusia dan hewan. Binatang yang menerima 300 ppm kadmium yang terikut dari air minumnya, rata-rata akan kemasukan 4,5 mg setelah 12 minggu. Kandungan tertinggi akan terdapat pada hati, ginjal, dan rambut dalam empat minggu.
Sementara anak-anak yang tercemari merkuri, juga bisa dideteksi lewat rambutnya. Umumnya, pasien-pasien terpapar merkuri ketika mereka menggunakan krim pemutih. Merkurinya terserap ke dalam kulit dan menyebabkan sindrom nefrotik, salah satu jenis gangguan ginjal di mana protein banyak terbuang dalam urine. Tingkat kandungan merkuri di dalam rambut juga berhubungan dengan sering-tidaknya kita mengonsumsi ikan.
Merusak saraf pusat
Istilah logam berat sebenarnya untuk menyebut sejumlah unsur seperti arsenik (As), kadmium (Cd), tembaga (Cu), merkuri (Hg), timah (Sn), seng (Zn), timah hitam (Pb), kobalt (Co), khromium (Cr), nikel (Ni), dan vanadium (V). Disebut logam berat lantaran berat molekulnya lebih besar dibandingkan dengan unsur-unsur kimia lain.
Di samping kegunaannya dalam mendukung kehidupan, logam berat juga sering dituduh sebagai unsur yang merugikan kesehatan. Bahwa logam berat meracuni manusia sebenarnya sudah tercatat selama berabad-abad. Para dokter Romawi dan Yunani sudah mendiagnosis gejala-gejala keracunan timah, jauh sebelum ilmu toksikologi berkembang.
Partikel-partikel debu logam menyebar ke udara lewat pembakaran bahan bakar dari fosil, atau sampah minyak. Logam hasil peleburan dan proses penambangan juga merupakan sumber utama emisi yang mengotori udara. Merkuri, misalnya, banyak terdapat dalam bentuk gas di angkasa.
Bagian terbesar dari logam-logam yang tersebar ke udara, akhirnya mengendap di tanah selama bertahun-tahun. Besarnya konsentrasi logam-logam berat di tanah sebanding dengan besarnya proses penghancuran logam-logam itu. Secara biologis logam berbahaya ini menghalangi mikroorganisme tanah memecah unsur hara yang dipakai menyokong kehidupan tumbuhan.
Sampai tahun 1960 industri bubur kertas melepaskan merkuri dalam jumlah besar di air buangan. Banyak wilayah air secara biologis banyak yang masuk daftar hitam: ikan di situ tercemar merkuri sehingga tidak bisa dikonsumsi.
Yang perlu diwaspadai adalah kuantitas merkuri yang terus meningkat di tanah. Logam ini terkupas dari lapisan tanah humus lalu masuk ke danau atau air yang menggenang. Lewat makanan, merkuri diserap oleh ikan atau organisme hidup lainnya. Ikannya sendiri jarang terkena dampak buruk oleh paparan merkuri, tetapi manusia yang mengonsumsinya dalam jangka panjang akan terkena getahnya. Salah satu yang membahayakan adalah rusaknya sistem saraf pusat.
Sebuah yayasan yang bergerak dalam penanggulangan penyakit autisme di Amerika melaporkan pada situs canfoundation.org/newcansite/sciwatch/invest.html, banyak penderita autis pada anak terpapar merkuri dari vaksinasi yang menggunakan bahan etil merkuri. Gejala-gejala keracunan merkuri mirip dengan gejala penderita autis. Atas dasar itu Dinas Kesehatan Masyarakat Amerika diwajibkan mengurangi atau menghapuskan penggunaan etil merkuri dalam memberikan vaksin pada pasien.
Selain itu, pada penderita autis juga sering dijumpai kandungan timbal pada tingkat tinggi dalam rambutnya. Ini menunjukkan, paparan logam berat dalam jangka panjang akan memunculkan gangguan tingkah laku dan kesulitan belajar.
Apa pun sumbernya, SB Edelson dan DS Cantor dalam bukunya Autism: Xenobiotic Influences. Toxicology and Industrial Health (1998) mengingatkan, logam berat merupakan unsur beracun yang dapat masuk ke dalam lingkungan permainan anak-anak lewat udara, tanah, mainan, atau makanan.
Sementara itu perilaku hiperaktif bisa dipicu oleh kekurangan mineral dan akumulasi logam berat tertentu pada tubuh. Misalnya timbal. Logam berat ini sering menimbulkan masalah kelainan saraf pada anak-anak, termasuk gangguan hiperaktif, kurang bisa berkonsentrasi, dan ketidakmampuan belajar. Soal kaitan hiperaktivitas dan konsentrasi timbal dalam tubuh pun dibenarkan oleh Dr. H.L. Needlemen asal Sekolah Kedokteran Universitas Pittsburgh, AS, yang banyak meneliti pengaruh racun timbal pada anak-anak.
Ada salah persepsi bahwa timbal hanya menimbulkan masalah bagi anak-anak kota dengan tingkat sosial-ekonomi rendah. Padahal yang dicemarinya anak dari semua latar belakang, karena sumber utama paparan bukan hanya cat dengan bahan dasar timbal, tetapi juga tanah, debu, makanan, dan air.
Risiko terpapar logam berat meningkat ketika manusia mulai menggunakan logam berat untuk berbagai kepentingan. Misalnya, timah dalam pipa ledeng, atau timah arsenit yang dipakai mengusir serangga dalam perkebunan apel.
Repotnya, paparan dalam dosis tingkat tinggi oleh merkuri, emas, dan timah akan langsung berdampak pada pusat pengaturan kekebalan. Akibatnya tak kurang serius, sistem kekebalan lantas merusak selnya sendiri. Ini dapat memacu perkembangan penyakit sendi dan ginjal, seperti rematik artritis, atau penyakit sistem saraf pusat.
Sedangkan timah biasanya meracuni otak, ginjal, sistem reproduksi, dan jantung. Dengan akibat, bila terkena paparannya kita dapat menderita perusakan pada fungsi intelektual, kerusakan ginjal, ketidaksuburan, keguguran, dan tekanan darah tinggi. Dalam kaitannya dengan tingkat kecerdasan, timah terutama sangat berbahaya bagi anak-anak. Beberapa telaah ilmiah menunjukkan, paparan timah secara nyata menurunkan IQ anak usia sekolah. Setiap 10 mikrogram per desiliter darah akan menurunkan angka IQ 1 - 5.
Meskipun segudang bukti telah tersedia, paparan logam berat masih saja sulit dicegah, sementara aparat kesehatan seperti loyo memeranginya. Merkuri masih digunakan secara luas dalam tambang emas di banyak tempat di Amerika Selatan. Arsenik, bersama dengan tembaga dan khrom, masih bergentayangan sebagai bahan pengawet kayu. Timah digunakan luas sebagai tambahan dalam bensin.
Sementara peningkatan penggunaan batubara justru akan menambah paparan logam terhadap manusia. Betapa tidak, karena di abu batubara berisi banyak kandungan logam beracun yang bisa terisap ke paru-paru. Untuk beberapa negara seperti Cina dan India, di mana batubara digunakan sebagai sumber tenaga utama, pengaruhnya pada kesehatan menjadi sangat signifikan.
Sudah tentu risiko terkena paparan sangat bervariasi dari satu tempat ke tempat lain. Di Bangkok, Meksiko, dan Jakarta, paparan kebanyakan datang dari asap kendaraan bermotor. Tetapi di kota-kota yang jauh dari pantai paparan biasanya berasal dari cat rumah tangga.
Memotret tubuh 12 bulan
Kuncinya, berbagai logam berat yang terpapar ke tubuh itu kini bisa dideteksi dengan analisis rambut. Memang, ini bukan satu-satunya cara mendeteksi penyakit. Ada analisis darah dan air seni yang sudah dikenal sebelumnya. Namun masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan sehingga bisa saling melengkapi. Apalagi bagi dokter, laporan analisis tidak digunakan sebagai dasar utama diagnosis, tetapi sebagai sumber informasi tambahan.
Berbeda dengan analisis darah dan air seni yang dapat menunjukkan keadaan tubuh selama beberapa hari terakhir, analisis rambut memotret keadaan tubuh sampai sekitar dua bulan terakhir. Oleh karena itu analisis ini dapat memprediksi keadaan kesehatan seseorang sampai setahun ke depan.
Namun berbeda dengan rambut, darah bersifat homeostatis (selalu menjaga kadar mineral pada tingkat tertentu). Maka, jika darah tidak menunjukkan tanda-tanda kekurangan suatu mineral, bukan berarti tubuh tidak kekurangan mineral itu. Contohnya kalsium. Jika darah kekurangan kalsium, maka kekurangannya akan dipasok oleh tulang, sehingga dari hasil analisis darah terlihat kalsium tersedia dalam jumlah cukup. Padahal mungkin saja tubuh kita secara umum kekurangan kalsium.
Melalui analisis rambut juga bisa dicari akar masalah yang lebih dalam tentang suatu penyakit, misalnya saja tekanan darah tinggi. Umumnya, tekanan darah penderita hipertensi akan turun setelah diberi obat. Namun, bisa saja penyakit ini akan muncul lagi jika orang itu tidak menjaga kondisi. Melalui analisis rambut bisa diketahui penyebab atau akar masalah yang menimbulkan hipertensi.
Dalam praktiknya, rambut yang akan dianalisis diambil dari berbagai lokasi yang ada di atas batok kepala. Bagian rambut yang telah dipilih itu lantas dipotong sepanjang 0,5 - 1 inci (1,3 - 2,5 cm). Soal beratnya sangat bervariasi, tapi umumnya 200 mg hingga 1 g. Satu bagian sampel lantas dikirim ke laboratorium. Di sini paling tidak sampel menjalani empat tahap: pencatatan, persiapan dan pencernaan, analisis, dan pelaporan.
Tahap pencatatan meliputi pemberian nomor identifikasi. Pada tahap persiapan dan pencernaan dilakukan pemotongan dan penimbangan. Pada sampel rambut ini lantas ditambahkan berbagai jenis asam pada temperatur tinggi untuk memecah struktur rambut. Ketika tahap pencernaan selesai, yang tertinggal hanya komponen-komponen mineral berbentuk mineral garam. Pada tahap ini, reagen ditambahkan untuk memisahkan mineral-mineral itu. Sampai di sini mineral-mineral itu siap dianalisis.
Tahap analisis menggunakan teknologi tinggi dengan peralatan canggih yang dikenal dengan teknik atomic absorption spectroscopy dan plasma emission spectroscopy. Unit ukuran biasanya dalam miligram persen (mg%) atau parts-per-million (ppm).
Sementara ini kalau Anda tinggal di Jakarta, potongan rambut itu akan langsung dikirim ke laboratorium Trace Elements Inc. di Texas, AS. Hasilnya akan diperoleh dalam waktu dua minggu. Pada hasil itu akan diketahui beberapa hal antara lain:
Tipe metabolisme orang tersebut, yaitu fast atau slow. Ciri-ciri metabolisme cepat antara lain: memiliki kecenderungan terkena stres fisik, emosi, maupun keduanya; menyenangi kondisi stres; terlambat menepati janji dan bereaksi berlebihan; cenderung workaholic. Sedang ciri-ciri metabolisme lambat antara lain: well-organized dan metodis; senang menyelesaikan pekerjaan secara tenang; perfeksionis. Masing-masing tipe ini mempunyai 4 fase: cepat 1, 2, 3, 4 dan lambat 1, 2, 3, 4.
Komposisi 38 mineral dalam tubuh termasuk logam-logam berbahaya.
Tendensi penyakit yang akan muncul atau sudah muncul.
Alergi makanan jika ada.
Anjuran diet.
Makanan tambahan yang dianjurkan.
Khusus data soal kecukupan mineral dalam tubuh bisa dilihat pada sebuah kertas seukuran folio di mana terpampang hasil analisis rambut kita. Misalnya, elemen nutrisi, elemen-elemen racun, elemen tambahan, rasio unsur-unsur beracun, dsb. Pada setiap elemen, misalnya unsur Ca, akan tergambar berupa diagram batang. Tinggi diagram itu menentukan apakah unsur-unsur itu berada pada tingkat rendah, sedang (dapat diterima), atau tinggi.
Setelah semua tergambar jelas, bisa diketahui apakah unsur-unsur mineral tubuh berada dalam keseimbangan atau tidak. Atau apakah tubuh kita telah terpapar racun secara signifikan.
Sebuah teknik baru yang layak dicoba, kendati untuk keperluan diagnosis penyakit masih perlu ditambahkan informasi lain seperti tes laboratorium, gejala penyakit, dan data lain oleh dokter
loading...
0 Response to "Membaca Kesehatan dari Rambut"
Posting Komentar