Masih banyak orang tua yang bingung dalam memberi obat penurun demam pada anaknya, bingung mungkin karena kurang paham tentang dosisnya. Sehingga masih ada yang memberikan obat penurun demam bukan berdasarkan berat badan, melainkan berdasarkan usia anak. Tentu akan sulit jika anaknya masih bayi di bawah usia 1 tahun, karena jarang ditemui obat untuk bayi yang mencantumkan dosis berdasarkan usia.
Adapun obat penurun demam yang paling populer adalah parasetamol. Mungkin namanya bisa berbeda-beda, sesuai dengan merk dagangnya, tetapi sebenarnya kandungannya hampir sama, yaitu parasetamol (nama generik).
Selain itu, sediaannya pun bisa bermacam-macam. Ada yang berupa tablet, sirup, obat tetes atau bahkan dalam bentuk tablet dan cairan yang dimasukkan ke lubang anus atau rektal (suppositoria). Semuanya sudah jelas mencantumkan takaran dan dosis yang terkadang memang membingungkan dalam hal pemakaiannya.
Sebenarnya, dosis pemberian obat yang paling akurat adalah ditetapkan berdasarkan volume permukaan tubuh. Tetapi karena pasti akan kesulitan dalam menghitungnya, maka disederhanakan dengan mengacu kepada berat badan (BB). Namun dalam prakteknya terkadang juga membingungkan karena dirasa kurang praktis, sehingga di berbagai kemasan dituliskan petunjuknya berdasarkan usia anak, misalnya 6 bulan, 12 bulan, dan sebagainya.
Yang harus diperhatikan oleh semua orang tua adalah bahwa perhitungan dosis obat bukan berdasarkan usia, karena usia sama sekali tidak mewakili volume atau luas permukaan tubuh seseorang, apalagi bayi. Hal ini berdasarkan kenyataan bahwa berat badan bayi dan anak terkadang tidak sama dengan usianya. Adanya perbedaan ukuran berat badan tersebut namun diperlakukan sama sesuai usianya, dikhawatirkan terjadi efek samping yang berbahaya bagi bayi dan anak. Karena perlu diingat juga bahwa parasetamol tetaplah obat, sedangkan obat adalah racun, hanya akan berfungsi sebagai obat jika dosis pemakaiannya diperhatikan dengan baik.
Sebuah tutorial sederhana saya coba susun untuk menghitung berapa takaran obat yang harus diberikan pada anak kita jika terserang demam. Saya usahakan dibuat sepraktis mungkin agar mudah dipahami dan dipraktekkan di rumah Anda. Silahkan gunakan kalkulator jika ditemukan angka yang sulit atau Anda agak kesulitan menghitungnya, tapi percayalah, jika Anda sudah terbiasa seiring perkembangan anak, rumus tersebut akan mudah diikuti.
Untuk diketahui terlebih dahulu bahwa dosis parasetamol untuk sekali pemberian adalah 10-15 miligram per kilogram berat badan (mg/kg BB).
Agar mudah memahaminya, saya akan langsung berikan dalam bentuk studi kasus ya. Misalnya anak Anda bernama Andi berumur 2 tahun dengan berat badan 10 kg. Ingat, yang kita perhatikan adalah berat badannya ya.
Berdasarkan dosis parasetamol di atas, maka dapat dihitung kebutuhan dosis parasetamol untuk Andi adalah :
dosis terendah : 10 (kg BB) x 10 (mg/kg BB) = 100 mgdosis tertinggi : 10 (kg BB) x 15 (mg/kg BB) = 150 mg.Berarti, Andi membutuhkan parasetamol antara 100-150 mg sekali minum.
Sekarang kita bicara masalah sediaan parasetamol yang dimiliki. Mungkin Anda ada yang memiliki parasetamol dengan berbagai merk dagang, silahkan dibaca di bagian komposisi obat pada kemasannya. Untuk sediaan sirup umumnya tertulis setiap 5 ml mengandung 120 mg Parasetamol. Disini saya sarankan untuk diberikan obat jenis sirup atau obat tetes (drop) karena selain praktis, juga lebih mudah menghitungnya dibandingkan tablet atau puyer.
Selanjutnya ikuti rumus berikut ini :
A = ( X : Y ) x B
dengan ketentuan :A = Takaran parasetamol yang akan diberikan (dalam ml)B = Jumlah takaran tiap kandungan parasetamol yang tertera pada komposisi (dalam ml)X = Kebutuhan parasetamol berdasarkan berat badan anak (dalam mg)Y = Kandungan parasetamol dalam tiap jumlah takaran (dalam mg)
Dari studi kasusnya Andi di atas, kita bisa masukkan ke dalam rumus :
Untuk takaran terendah yang dapat diberikan = (100 : 120) x 5 = 4,17 ml (dibulatkan menjadi 4,2 ml)Untuk takaran tertinggi yang dapat diberikan = (150 : 120) x 5 = 6,25 ml
Berarti kita dapat memberikan takaran parasetamol untuk Andi minimal 4,2 ml atau maksimal 6,25 ml sekali pemberian. Dalam hal ini mungkin kita akan kesulitan lagi menentukan dosis tepatnya. Bisa saja kita menggunakan sendok takar yang tersedia dalam kemasan sirup, namun untuk memberikan sesuai dosis minimal atau maksimal tentu akan sulit, karena biasanya yang tersedia adalah sendok takar ukuran 2,5 ml dan 5 ml. Anda dapat memberikan parasetamol dengan takaran di antara angka minimal dan maksimal tersebut (4,2-6,25 ml), misalnya 5 ml sesuai sendok takar yang tersedia.
Namun jika Anda kurang yakin, Anda dapat menggunakan spuit atau tabung suntik ukuran 3 ml atau 5 ml. Caranya, ambil cairan parasetamol dari botol dengan spuit hingga angka yang diinginkan, misalnya Anda tetapkan takaran parasetamol yang akan diberikan dengan dosis minimal yaitu 4,2 ml. Maka parasetamol dapat diambil 2 kali dan langsung dimasukkan ke mulut si anak agar dosis tidak berkurang. Cara memasukkan ke dalam mulut adalah ke arah lidah atau mulut bawah, dan biarkan si anak menelan sendiri obatnya.
Jangan lupa berikan air putih setelahnya, boleh juga langsung diberikan ASI jika masih menyusui. ASI tidak menetralisir kandungan parasetamol yang diberikan. Tetapi jangan langsung diberikan susu formula, karena dapat menetralisir kandungan parasetamol.
Jika panas anak kembali naik, parasetamol dapat diberikan kembali paling cepat 4-6 jam setelah pemberian sebelumnya dengan maksimal pemberian 5 kali selama 24 jam.
Demikian tutorial ini, semoga bermanfaat.
loading...
0 Response to "Dosis Pemberian Obat Penurun Demam Anak"
Posting Komentar