Dinas kesehatan Bali masih menyelidiki kasus penularan HIV melalui jarum
tato seperti yang diklaim seorang turis asal Australia. Dengan demikian
belum dapat dipastikan apakah turis tersebut terinfeksi dari jarum tato
atau kontak seksual.
"Kami sudah menerima laporan tentang kasus
ini dari Menteri Kesehatan dan kami juga telah mendatangi studio tato
untuk memastikannya. Sampai saat ini kami masih melakukan investigasi
dan belum yakin jika turis itu tertular HIV dari tato ataukah penularan
seksual," kata Nyoman Sutedja, kepala dinas kesehatan Bali seperti
dikutip AFP.
Sebelumnya seorang turis Australia yang tidak
disebutkan namanya melaporkan ia terinfeksi HIV setelah membuat tato
saat berlibur di Pulau Dewata itu.
Setiap tahunnya lebih dari
satu juta turis mendatangi Bali untuk berlibur. Menurut Sutedja kasus
HIV/AIDS di Bali mencapai 4.200 kasus. Kasus infeksi baru tertinggi
ditemui pada wanita pekerja seks, meningkat 19 persen dari tahun
sebelumnya.
Tato dan tindik menggunakan jarum yang tidak steril
memang bisa menularkan penyakit, terutama jika alat yang dipakai
tercemar virus. Penularan yang paling sering ditemui adalah infeksi
hepatitis.
loading...
0 Response to "Dinkes Bali Selidiki Infeksi HIV Melalui Jarum Tato"
Posting Komentar