Mitos: Kanker tidak bisa dicegah
Fakta: Para ilmuwan memperkirakan bahwa 50% kematian akibat kanker di Amerika disebabkan oleh kondisi sosial dan lingkungan serta pilihan-pilihan yang tidak sehat. Kondisi dan pilihan yang tidak sehat ini bisa menyebabkan diet yang tidak sehat, obesitas, atau kebiasaan tidak sehat seperti merokok dan kurangnya aktivitas fisik. Sekarang, telah ditemukan cara untuk menghindari kanker termasuk kanker paru-paru, serviks, kolon, rektal dan kanker kulit.
Pada umunya, kanker bisa dicegah dengan:
- Menghindari rokok atau produk-produk dari tembakau
- Menghindari jadi perokok pasif
- Jangan minum terlalu banyak alkohol
- Menghindari penambahan berat badan dan mempertahankan berat badan sehat
- Makan 5 takaran atau lebih buah dan sayuran setiap hari serta mengikuti pola diet rendah lemak
- Menyeimbangkan asupan kalori dengan aktivitas fisik
- Aktif secara fisik
- Melindungi kulit dari sinar matahari
- Mendukung usaha masyarakat dalam mengembangkan lingkungan sosial dan fisik yang sehat
Mitos: Anda tidak bisa melakukan apapun untuk mencegah diabetes jenis 2
Fakta: Diabetes terbukti bisa dicegah. Studi-studi telah menunjukkan kalau orang yang berisiko mengidap diabetes jenis 2 bisa mencegahnya dengan menurunkan berat badan sekitar 5-7% dari berat badan mereka. Anda tentu bisa melakukannya dengan menerapkan pola makan sehat dan melakukan aktivitas fiisk selama 30 menit 5 kali seminggu.
Mitos: Orang dewasa tidak perlu melakukan vaksinasi kecuali jika bepergian ke luar negeri
Fakta: Vaksin tidak hanya untuk anak-anak atau orang yang akan melakukan perjalanan. Sudah terlalu banyak orang dewasa yang jatuh sakit, lumpuh bahkan meninggal setiap tahunnya akibat penyakit yang sebenarnya bisa dicegah dengan mudah dengan pemberian vaksin. Karena itu, semua orang dewasa bahkan yang sudah tua bisa mendapatkan keuntungan dari vaksinasi. Vaksin membantu mencegah infeksi dan menyelamatkan hidup. Vaksin bisa mengontrol penyakit infeksi yang umum dialami seperti polio, campak, radang tenggorokan, pertusis, penyakit gondok, tetanus, serta Haemophilus influenzae type b (Hib).
Mitos: Jika tidak ada gejala berarti Anda tidak mengidap penyakit menular seksual (PMS)
Fakta: Banyak PMS yang tidak mempunyai gejala padahal kerusakan serius sudah terjadi di organ-organ reproduksi. Satu-satunya cara mengetahuinya adalah dengan melakukan pemeriksaan. Jika Anda curiga atau jika pasangan Anda mengalami gejala-gejala segeralah periksa ke dokter.
Mitos: Diet rendah lemak merupakan cara sehat menurunkan berat badan
Fakta: Diet rendah lemak paling sering dilakukan oleh mereka yang ingin menurunkan berat badan. Tapi, membuang semua lemak dari dafter diet Anda bisa mengganggu kesehatan. Diet yang sangat rendah lemak atau tanpa lemak tidak bisa mencukupi energi untuk pertumbuhan yang sehat. Beberapa penelitian juga telah menunjukkan bahwa diet rendah lemak dan tinggi karbohidrat bisa meningkatkan resistensi insulin. Olahraga dipadukan dengan diet seimbang tetap merupakan cara terbaik menurunkan berat badan.
Mitos: Pisang merupakan makanan yang menggemukkan
Fakta: pisang adalah makanan yang rendah lemak. Pisang hanya mengandung 1/2 gram lemak dan 95 kalori. Selain itu, pisang juga kaya kalium.
Mitos: Tidak ada salahnya menghindari sarapan pagi
Fakta: Sangat penting untuk sarapan pagi. Saat tidur, kita sudah berpuasa sekitar 8 jam, jadi sangat penting untuk makan setelah berpuasa. Walaupun mereka yang menghindari sarapan pagi bisa menambah asupan energinya di siang hari, tetapi mereka tidak mendapatkan semua vitamin dan mineral yang bisa didapat dari makan pagi yang sederhana.
Mitos: Mematahkan ruas jari picu arthritis
Fakta: kedengarannya sangat mengganggu. Tetapi, Anda tidak bisa menghentikan orang yang menimbulkan keributan di sebelah Anda karena sibuk mematahkan ruas jarinya, dengan alasan ini. Tidak ada studi yang telah menunjukkan adanya hubungan antara mematah-matahkan ruas jari dengan rasa sakit akibat arthritis. Tetapi, ada kisah lain yang menjadi pegangan Anda. Berdasarkan sebuah studi, peregangan ligamen yang terjadi berulang-ulang saat
mematah-matahkan tangan bisa menimbulkan peradangan dan memperlemah daya genggam.
Mitos: Orang kegemukan karena sistem metabolisme yang lambat
Fakta: Hal ini mungkin sudah sering Anda dengar tetapi studi-studi telah menegaskan, Anda tidak bisa menjadikan metabolisme lambat sebagai alasan untuk kelebihan berat badan. Tentu saja, masih banyak alasan fisik lain yang
menyebabkan terjadinya kelebihan berat badan. Tetapi, studi-studi baru-baru ini menunjukkan kalau orang gemuk mempunyai sistem metabolisme yang lebih cepat dan membakar lebih banyak energi dibandingkan dengan orang yang
lebih langsing.
0 Response to "9 MITOS DI MASYARAKAT TENTANG KESEHATAN"
Posting Komentar