Jakarta,
Penderita penyakit Parkinson mengayunkan lengannya secara tak simetris
saat berjalan, yaitu salah satu lengannya kurang terayun dibandingkan
lengan lainnya. Gerakan yang tidak biasa ini mudah dideteksi sejak dini
ketika obat-obatan dan terapi lainnya masih dapat membantu memperlambat
penyakit.
"Para ilmuwan telah mengetahui bahwa penderita
penyakit Parkinson menunjukkan jarak ayunan lengan yang makin berkurang
selama tahap akhir penyakit, tapi tak seorang pun dapat dengan mudah
mengukurnya. Kami menemukan bahwa penderita Parkinson tidak hanya
berkurang ayunan lengannya, tapi lengan ayunnya juga tak simetris.
Ayunan lengan yang tak simetris ini dapat dengan mudah dideteksi pada
awal perkembangan penyakit," kata Piazza Stephen, profesor kinesiologi
seperti dilansir Sciencedaily, Selasa (27/12/2011).
Tidak
ada obat untuk penyakit Parkinson, tetapi jika ditangani sejak dini,
obat-obatan tertentu dapat mengurangi beberapa gejala dan bahkan
mengurangi kemungkinan kematian. Beberapa orang juga percaya bahwa
perubahan nutrisi dan faktor gaya hidup dapat mengubah perkembangan
penyakit.
Dalam laporan penelitian yang dimuat jurnal Gait
& Posture, para peneliti melekatkan accelerometers murah pada lengan
kedelapan pasien penyakit Parkinson yang berada pada tahap awal
penyakit, yaitu dalam waktu tiga tahun setelah diagnosis klinis.
Peneliti
juga melekatkan accelerometers ke lengan delapan orang yang tidak
memiliki penyakit Parkinson dengan usia dan jenis kelamin yang sama
dengan pasien.
Tim meminta kesemua peserta penelitian berjalan
terus menerus selama sekitar delapan menit pada kecepatan yang dirasa
nyaman. Para peneliti mengunduh data percepatan lewat software yang
telah dikembangkan untuk menganalisis jarak ayunan lengan.
Menurut
Joseph Cusumano, profesor ilmu teknik dan mekanik, semakin rendah
korelasi silang dan berkurangnya sinkronisasi kedua lengan menunjukkan
koordinasi gerakan-gerakan tangan yang buruk.
"Dengan kata
lain, jika saya mengukur lokasi lengan kanan, sulit untuk memprediksi
lokasi lengan kiri. Penyakit Parkinson berdampak pada cara gerak. Para
ahli saraf telah menggunakan fakta ini sebagai dasar pemeriksaan klinis
untuk waktu yang sangat lama. Tetapi kami untuk pertama kalinya, kami
dapat dengan tepat mengukur bagaimana pengaruh penyakit ini tidak hanya
terhadap jumlah gerakan, tetapi juga koordinasi gerakan," kata Prof.
Cusumano.
Untuk mendiagnosa pasien penyakit Parkinson sejak
dini, beberapa dokter dan ilmuwan telah mengusulkan penggunaan tes
penciuman karena penderita penyakit ini kehilangan kemampuannya untuk
membedakan bau.
"Tapi kondisi selain penyakit Parkinson juga
dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk mengendus bau," kata Huang
Xuemei, dokter gangguan gerakan di Penn State Milton S. Hershey Medical
Center.
Metode evaluasi lengan ayun ini dapat diterapkan dengan
cepat dan murah oleh dokter di kantornya ketika tes bau tidak cukup
meyakinkan dan sebelum menjalani scan otak yang mahal.
"Mengukur
lengan ayun yang tak simetri dengan metode kami mungkin cara yang
termurah dan paling efektif untuk mendeteksi penyakit Parkinson sejak
dini, saat pasien masih mungkin diobati gejala penyakitnya," kata
Piazza.
Para ilmuwan berencana untuk menyelidiki lebih lanjut
apakah mengevaluasi tes ayunan lengan yang dikombinasi dengan tes
penciuman dapat lebih meningkatkan diagnosis dini.
Ilmuwan juga
berencana mengembangkan tekniknya sehingga akselerometer dapat
memberikan pembacaan langsung, sehingga akan memangkas langkah mengunduh
data ke komputer dan menganalisisnya, dan membuat tes ayunan lengan
penyakit Parkinson lebih mudah.
loading...
0 Response to "Ayunan Lengan Tak Simetris Pertanda Dini Penyakit Parkinson"
Posting Komentar