Bagi wanita, posisi rambut bak mahkota raja yang harus dijaga. Sedikit saja, rambut terlihat kusam atau rontok bisa membahayakan penampilan wanita ketika berhadapan dengan lingkungan sosialnya.
Sayangnya tantangan wanita untuk menjaga penampilan kian berat, selain kondisi lingkungan, tekanan psikologis kian bertambah. Pasalnya, di tengah hiruk-pikuk hireaki masyarakat modern, wanita selalu dituntut untuk tampil prima. Berangkat dari tuntutan itulah, wanita acapkali terserang stres yang berujung pada rontoknya rambut.
"Wanita modern secara signifikan terancam resiko stres melalui tekanan yang bertubi-tubi," ungkap salah seorang pakar rambut, Bessam Farjo seperti dikutip dari dailymail, Selasa (14/9). Dia menjelaskan, wanita modern dewasa ini memang menghadapi tekanan yang jauh lebih besar ketimbang generasi sebelumnya. Seperti misal, tuntuan profesi merangkap sebagai wanita karier, ibu rumah tangga dan seorang istri.
Menurut Farjo, berangkat dari tekanan itu tubuh wanita bereaksi dengan memproduksi radikal bebas yang menyebabkan banyak kerusakan seperti rambut rusak atau rontok. "Selain stres, rontoknya rambut juga dipengaruhi diet yang buruk, minimnya zat besi dalam tubuh, perubahan produksi hormon paska melahirkan dan pengaruh lainnya," papar Farjo.
Selain dari tekanan psikologis dan lingkungan, rambut rontok pada wanita juga dipengaruhi gen yang diturunkan. Jika gen yang diturunkan dari ibu merupakan jenis rambut yang tipis sudah tentu resiko rontok semakin besar.
Psikolog Linda Papadopuolos mengatakan dalam kebudayaan manapun rambut merupakan identitas dan daya tarik perempuan. "Kita hidup di zaman yang mengutamakan tampilan sebagai faktor yang mempengaruh terhadap harga diri seseorang," ujarnya. Papadopuolos menyebutkan secara natural wanita akan mengalami kerontokan rambut normal antara 50-100 helai rambut dalam sehari.
Secara terpisah pakar rambut, Philip K Kingsley, mengatakan ada cara mudah untuk mengetahui apakah rambut seseorang tergolong sehat atau tidak. Caranya perhatikan jumlah rambut yang rontok selama sebulan. Kingsley mengakui meski penata rias atau rambut banyak beredar namun hanya sedikit saja yang begitu memahami rambut.
Karena itu, kata dia, setiap individu harus mengenal karakter rambutnya sendiri sebelum melakukan perawatan. "Sederhananya, rambut dibuat dari protein maka penting bagi anda untuk meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung banyak protein seperti telur, ikan, dan daging," ujarnya.
Sayangnya tantangan wanita untuk menjaga penampilan kian berat, selain kondisi lingkungan, tekanan psikologis kian bertambah. Pasalnya, di tengah hiruk-pikuk hireaki masyarakat modern, wanita selalu dituntut untuk tampil prima. Berangkat dari tuntutan itulah, wanita acapkali terserang stres yang berujung pada rontoknya rambut.
"Wanita modern secara signifikan terancam resiko stres melalui tekanan yang bertubi-tubi," ungkap salah seorang pakar rambut, Bessam Farjo seperti dikutip dari dailymail, Selasa (14/9). Dia menjelaskan, wanita modern dewasa ini memang menghadapi tekanan yang jauh lebih besar ketimbang generasi sebelumnya. Seperti misal, tuntuan profesi merangkap sebagai wanita karier, ibu rumah tangga dan seorang istri.
Menurut Farjo, berangkat dari tekanan itu tubuh wanita bereaksi dengan memproduksi radikal bebas yang menyebabkan banyak kerusakan seperti rambut rusak atau rontok. "Selain stres, rontoknya rambut juga dipengaruhi diet yang buruk, minimnya zat besi dalam tubuh, perubahan produksi hormon paska melahirkan dan pengaruh lainnya," papar Farjo.
Selain dari tekanan psikologis dan lingkungan, rambut rontok pada wanita juga dipengaruhi gen yang diturunkan. Jika gen yang diturunkan dari ibu merupakan jenis rambut yang tipis sudah tentu resiko rontok semakin besar.
Psikolog Linda Papadopuolos mengatakan dalam kebudayaan manapun rambut merupakan identitas dan daya tarik perempuan. "Kita hidup di zaman yang mengutamakan tampilan sebagai faktor yang mempengaruh terhadap harga diri seseorang," ujarnya. Papadopuolos menyebutkan secara natural wanita akan mengalami kerontokan rambut normal antara 50-100 helai rambut dalam sehari.
Secara terpisah pakar rambut, Philip K Kingsley, mengatakan ada cara mudah untuk mengetahui apakah rambut seseorang tergolong sehat atau tidak. Caranya perhatikan jumlah rambut yang rontok selama sebulan. Kingsley mengakui meski penata rias atau rambut banyak beredar namun hanya sedikit saja yang begitu memahami rambut.
Karena itu, kata dia, setiap individu harus mengenal karakter rambutnya sendiri sebelum melakukan perawatan. "Sederhananya, rambut dibuat dari protein maka penting bagi anda untuk meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung banyak protein seperti telur, ikan, dan daging," ujarnya.
loading...
0 Response to "TERNYATA STRES BISA BIKIN RAMBUT KAMU RONTOK"
Posting Komentar