Berbicara
di depan buah hati jauh lebih sulit ketimbang di depan orang dewasa.
Pasalnya, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak diungkap di hadapan
mereka. Inilah beberapa daftar hal terlarang untuk diucapkan.
Menerapkan
sikap selektif dalam melontarkan kalimat terhadap buah hati sebaiknya
memang diadopsi para orang tua. Dengan kalimat yang tidak menyudutkan
dan bersifat positif terhadap buah hati, perkembangan mental mereka pun
jadi lebih maksimal.
Banyak orang tua sering mengacuhkan aturan ketat dalam melontarkan
pembicaraan di depan buah hatinya. Padahal, banyak kata-kata kasar dan
tidak sepantasnya terlontar dalam pembicaraan tersebut yang kurang baik
bagi perkembangan buah hati. Nah, sebelum terlambat, hindari yuk
beberapa kalimat berikut saat menggulirkan perbincangan dengan buah hati
Anda. Womansday membeberkannya.
1. “Aku tahu kamu bisa mencoba lebih giat lagi”
Frustasi seorang anak karena prestasi yang kurang baik di beberapa
pelajaran sebaiknya disikapi dengan bijak oleh orang tua. Meskipun
kenyataannya anak Anda kurang rajin dan membuat nilai melorot namun tak
lantas membuat Anda melayangkan kalimat “Kamu sangat malas”. Ingat,
setiap komentar yang terlontar dari mulut Anda akan membuat mereka
berkecil hati. Jadi, untuk memotivasinya tidak harus dengan melayangkan
kalimat yang menyudutkan ataupun menjatuhkan. Katakan saja kalimat
seperti “Jika kamu sudah menyelesaikan tugas dan membereskan kamar, maka
barulah kamu boleh pergi bermain.”
2. “Apakah kamu masih membutuhkan cupcake berikutnya?”
Sebenarnya niat Anda baik yakni untuk menjaga kesehatan gizi anak Anda
supaya tetap sehat. Tetapi dengan melayangkan pembicaraan yang negatif
maka anak pun justru tersinggung dibuatnya. Jadi, jika Anda khawatir
tentang apa yang anak Anda makan di rumah gunakanlah tindakan dan bukan
menggulirkan kata-kata. Dengan cara tersebut, anak Anda pun jauh lebih
menangkap pesan tersebut. Karenanya, jangan ada lagi bentakan ketika
tangannya terus menerus menggasak toples berisi keripik kentang. Sebagai
antisipasi, menyimpan makanan-makanan tersebut agar tak dijamahnya
secara berlebihan menjadi sebuah solusi terbaik.
3. “Kamu selalu…. “ atau “ Kamu tidak pernah…”
Tak dapat disangkal bahwa kebiasaan buruk atau kecerobohan anak-anak
setiap harinya memagn selalu terjadi. Misalnya saja meludah sembarangan,
atau lupa menempatkan kaus kaki di keranjang baju kotor dan sebagainya.
Meski demikian keadaannya, Anda tetap harus berhati-hati dalam
melayangkan kalimat kebencian atas kebiasaannya tersebut. Pasalnya
anak-anak akan menjadi apa yang ktia katakana kepada mereka. Sebaliknya,
tanyakan saja kepada anak-anak bagaimana Anda bisa membantu mereka atau
mengubah kebiasaan buruknya.
4. “Mengapa kamu tidak bisa seperti kakak atau adikmu?”
Membandingkan anak yang satu dengan saudara lainnya tentu sangatlah
tidak bijak dan justru bakal menyulut persaingan panas di keluarga.
Jadi, cobalah untuk selalu mendorong setiap anak Anda secara adil dalam
hal apapun yang dijalaninya dan hindari selalu kalimat yang mengesankan
perbandingan satu sama lain.
5. “Aku bilang tunggu sampai menit terakhir adalah sebuah kesalahan!”
Anak Anda mungkin sedang asyik bermain game dan enggan untuk beranjak
sepanjang hari sementara pekerjaan rumah mereka menanti. Menghadapi hal
tersebut, kalimat larangan berulang kali yang dilayangkan tak memiliki
efek apapun terhadap anak Anda. Saking kesalnya, Anda pun melintarkan
kalimat, “ Aku kan sudah bilang…” dengan nada mendesak dan bukannya
bertanya padanya apakah setelah bermain kalian akan meneruskan dengan
waktu belajar. Atau bisa juga menunjukkan hal positif yang membuat
mereka tergugah melakukannya.
6. “Kamu yang terbaik di sepak bola!”
Hal ini mungkin tampak positif saat didengar. Padahal justru pernyataan
Anda tersebut malah merendahkan anak Anda. Ingat, pernyataan positif
tidak berarti membatasi gerak anak Anda. Jadi, katakanlah padanya
seberapa pintar dia ketika bermain di lapangan hijau. Dari waktu ke
waktu justru dia akan makin termotivasi dan tertantang untuk mencoba hal
baru. Pasalnya, ketika Anda mengatakan pujian secara berlebihan
sementara dia merasa tidak mencapai prestasi itu, hal tersebut justru
menjadi bumerang bagi Anda karena anak Anda pun bakal merasa frustasi
dibuatnya.
7. “Jangan khawatirkan hari pertama sekolah karena akan baik-baik saja”
Menenangkan buah hati ketika memasuki hari pertama sekolah memang tak
ada salahnya. Meski demikian, Anda pun perlu memerhatikan kalimat yang
dapat menenangkan dirinya. Ketimbang mengatakan “jangan menangis” atau
“jangan marah” sebaliknya katakanlah bahwa “kamu tampak khawatir nak
hari ini, Adakah yang bisa mama bantu untuk menghilangkan kekhawatiran
tersebut?”
8. “Karena aku bilang begitu!”
Menunjukkan power di depan anak-anak memang penting. Namun ketika hal
tersebut diaplikasikan terlalu berlebihan dan terkesan otoriter maka
anak-anak pun tak akan menyukainya. Jadi, ketimbang mengatakan “Karena
aku bilang begitu dan membuat mereka merasa kurang memegang kendali atas
apa yang mereka mampu lakukan sebaliknya katakan saja “Aku tahu kamu
lebih suka naik sepeda, tapi Bibi yang sangat mencintaimu tentu
kelelahan jika harus mengikutimu. Jadi cobalah untuk mengerti perasaan
mereka.”
9. “Aku berharap kamu tidak bergaul dengan Jack agar kamu tidak seperti dirinya”
Banyak orang tua kerap menempuh cara ini dan melarang pergaulan anaknya
karena kekhawatiran akan terkontaminasi hal yang buruk. Ketimbang
melayangkan larangan, tak ada salahnya melakukan evaluasi kesalahan yang
dilakukannya dan ceritakan bahaya apa yang akan diterimanya ketika dia
melakukan hal tersebut. Layangkan semua pertanyaan tersebut dengan
pertanyaan terbuka sehingga komunikasi Anda berdua tetap terjaga.
10. “Jika kamu tidak bisa melakukannya, biar aku saja yang melakukannya”
Misalnya saja Anda meminta tolong anak Anda untuk mengaduk sop, melipat
handuk atau mencuci mobil suatu hari. Permasalahannya, hasil yang mereka
lakukan tidak sesuai dengan keinginan Anda, lantas Anda pun langsung
mengambil alih tugas tersebut. Sebaiknya hal tersebut dihindari dan Anda
bisa lebih menaha diri serta membiarkan anak Anda melakukan usaha
semampunya. Jika Anda merasa tidak cocok dengan hasil tugasnya maka
ajari dia dengan cara yang Anda inginkan. Lambat laun dia pun akan
mengerti. Hal ini jauh lebih baik ketimbang menghujani dirinya dengan
berbagai kalimat negatif yang membuatnya down.
loading...
0 Response to "10 Hal Terlarang Diucapkan pada Buah Hati"
Posting Komentar