Perkataan hipnotika berasal dari bahasa Yunani (hipnos = tidur). Jadi obat tidur yaitu obat yang diberikan dalam dosis pengobatan dapat mempermudah tidur atau menyebabkan tidur.
Melihat dari definisi tersebut di atas, sebenarnya obat tidur hampir sama dengan obat penenang. Perbedaannya: Obat tidur dalam dosis pengobatan langsung dapat menyebabkan tidur, sedang obat penenang dalam dosis pengobatan tidak menyebabkan tidur.
Pemakaian obat tidur yang dibiasakan dapat mengakibatkan penderitaan bagi pemakainya. Dahulu sebagai obat tidur digunakan analgetika narkotika misalnya derivat dari opium, tetapi sekarang sudah terdesak dengan obat tidur sintetis yang modern misalnya persenyawaan dari barbiturat (seperti luminal, veronal dsb.).
Pemakaian obat tidur dari persenyawaan barbiturat dapat mengakibatkan ketagihan dan merugikan badan, karena dapat mengakibatkan agranulositosis (gejala keracunan yang berat karena lenyapnya butir-butir darah putih di dalam darah). Maka pemakaian obat tidur ini hanya bilamana diperlukan saja dan segera dihentikan bila tidak dibutuhkan lagi.
Beberapa tahun yang lalu di majalah-majalah dan surat kabar banyak dihebohkan tentang obat tidur baru yang diedarkan pada tahun 1960 bernama thalidomide. Obat tidur ini semula dianggap tidak toksis dan banyak digunakan oleh wanita pada permulaan hamilnya, terutama di Amerika Serikat.
Akibatnya banyak bayi yang lahir cacat terutama pada tangan dan kakinya, yang disebut phocomelia (kaki dan tangannya seperti singa laut). Peristiwa tragis ini memperingatkan kita untuk hati-hati dalam menggunakan obat tidur, terutama pada masa kehamilan, meskipun dari pabrik yang membuatnya sendiri menyatakan tidak toksis. Sedemikian bahayanya pemakaian thalidomide yang sangat merugikan generasi yang akan datang, maka thalidomide ini sudah dilarang beredar di Indonesia sejak 1 Januari 1963.
Pustaka Artikel Obat Tidur (HIPNOTIKA)
loading...
obat bius
BalasHapusobat tidur
Obat Penenang Rohypnol Tablet
obat perangsang wanita
Obat Perangsang Wanita Opium Spray