Teh adalah minuman yang di akui dunia bisa menyehatkan tubuh kita.
Teh juga menjadi minuman yang paling banyak di konsumsi oleh masyarakat
dunia yang sekali lagi sadar kesehatan. Selain itu, teh juga sebagai
ajang pergaulan yang baik, seperti untuk menyuguh untuk tamu dan akan
menyegarkan dan membuat nyaman.
Minum teh memang sudah menjadi tradisi saat berpuasa. Ketika sahur tiba,
teh hangat biasanya menjadi teman santai sambil menunggu waktu imsyak.
Bahkan saat berbuka puasa, suguhan es teh manis rasanya tepat sebagai
penghilang rasa haus seharian. Meski memiliki banyak manfaat
kesehatan, nyatanya teh juga menjadi sumber penyakit, seperti kemandulan
hingga bayi terlahir cacat. Terlebih bagi anda yang lebih suka memilih
teh celup dengan keunggulannya yang serba praktis.
Tidak banyak masyarakat yang tahu bahwa teh mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia Sinensis dengan air panas. Teh dikemas dalam bentuk teh celup juga teh bubuk. Namun, ada yang perlu diperhatikan pada teh celup, yaitu dalam pemakaiannya. Teh celup sebaiknya tidak dicelupkan terlalu lama. Ini berlaku untuk semua teh, berwarna maupun teh hijau.
Apakah anda tahu bahwa teh celup sebenarnya mempunyai indikasi berbahaya ??
teh celup bisa menjadi sumber penyakit karena adanya kandungan zat klorin dalam kantung kertas pembungkus serbuk teh. Zat klorin sendiri merupakan zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsi klorin adalah sebagai disinfektan kertas, yaitu mencegah kertas dari kebusukan dan menjadikan kertas menjadi tahan lama.
Selain itu, klorin juga berfungsi sebagai pembersih kertas, sehingga kertas yang dicampuri klorin terlihat lebih bersih dan cerah. Jika di konsumsi dalam waktu yang lama, klorin tidak ubahnya seperti racun serangga.
Meski belum terbukti kebenarannya, beberapa peneliti juga mencurigai keterkaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia menyebabkan kemandulan pria, bayi lahir cacat, keterbelakangan mental, hingga kanker.
Namun kita semua tidak perlu risau, ada tips ringan yang bisa digunakan untuk menghindari terlarutnya zat klorin dalam teh yang kita minum.
Tidak banyak masyarakat yang tahu bahwa teh mengandung kafein, sebuah infusi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai daun yang dikeringkan dari tanaman Camellia Sinensis dengan air panas. Teh dikemas dalam bentuk teh celup juga teh bubuk. Namun, ada yang perlu diperhatikan pada teh celup, yaitu dalam pemakaiannya. Teh celup sebaiknya tidak dicelupkan terlalu lama. Ini berlaku untuk semua teh, berwarna maupun teh hijau.
Apakah anda tahu bahwa teh celup sebenarnya mempunyai indikasi berbahaya ??
teh celup bisa menjadi sumber penyakit karena adanya kandungan zat klorin dalam kantung kertas pembungkus serbuk teh. Zat klorin sendiri merupakan zat kimia yang lazim digunakan dalam industri kertas. Fungsi klorin adalah sebagai disinfektan kertas, yaitu mencegah kertas dari kebusukan dan menjadikan kertas menjadi tahan lama.
Selain itu, klorin juga berfungsi sebagai pembersih kertas, sehingga kertas yang dicampuri klorin terlihat lebih bersih dan cerah. Jika di konsumsi dalam waktu yang lama, klorin tidak ubahnya seperti racun serangga.
Meski belum terbukti kebenarannya, beberapa peneliti juga mencurigai keterkaitan antara asupan klorin dalam tubuh manusia menyebabkan kemandulan pria, bayi lahir cacat, keterbelakangan mental, hingga kanker.
Namun kita semua tidak perlu risau, ada tips ringan yang bisa digunakan untuk menghindari terlarutnya zat klorin dalam teh yang kita minum.
- Untuk bisa tetap menikmati kesegaran teh celup, usahakan jangan terlalu lama merendamnya dalam air. Jangan sampai merendam lebih dari 3 atau 5 menit.
- Untuk alternatif lain, pembaca bisa mengganti konsumsi teh celup dengan teh tubruk.
Sumber : merdeka.com
loading...
waduh,tapi kalau teh tubruk berarti ngga berbahaya ya..maksudnya tidak ada kandunga klorinnnya
BalasHapus