Penyakit Hernia Pada Anak Bayi
Penyakit hernia tidak hanya menyerang orang dewasa. Anak-anak atau bayi bisa juga terkena penyakit ini. Salah satunya adalah yang terjadi pada keponakan saya, seorang balita laki-laki usia belum genap dua tahun. Dari pemeriksaan dokter, diketahui bahwa si bayi terkena penyakit hernia.
Kasus hernia pada bayi dan anak mungkin tidak sebanyak kasus yang sama pada orang dewasa. Menurut sebuah penelitian 1 – 2 % dari bayi yang lahir terkena penyakit ini. Mungkin itu sebabnya kasus pada anak bayi jarang diperhatikan orang. Padahal karena satu dan lain hal, mungkin hernia pada anak harus lebih diwaspadai dibanding pada orang dewasa.
Ciri-ciri hernia pada anak bayi
Hernia pada bayi dan anak lebih sulit dideteksi gejala atau ciri-cirinya. Itu karena, berbeda dengan orang dewasa, bayi atau anak banyak yang belum bisa mengungkapkan rasa sakitnya atau menunjukkan disebelah mana ia sakit. Mereka biasanya hanya akan menangis. Sedangkan orang tua sering tidak tau kenapa si anak menangis. Apakah karena sakit, karena lapar ataukah karena udara kepanasan dan lain-lain.
HERNIA PADA BAYI B
Itulah yang awalnya terjadi pada bayi keponakan saya. Orang tuanya semula tidak tau bahwa si anak menderita penyakit tersebut. Yang mereka tau si anak sering rewel dan suka meringis. Hernia pada anak itu diketahui lantaran orang tuanya curiga dengan kelakuan si anak yang selalu mengejan keras jika hendak buang air besar (BAB). Si bayi kelihatan susah sekali setiap hendak BAB.
Mengejan dengan keras saat hendak BAB adalah salah satu ciri hernia. Orang tua bayi pun lantas curiga jika anaknya terkena tersebut. Dan kecurigaan orang tuanya terbukti setelah si anak dibawa ke dokter. Oleh dokter yang memeriksanya, anak itu disimpulkan terkena penyakit hernia dan dianjurkan untuk dioperasi.
Berhubung usianya yang masih sangat muda, orang tua bayi memutuskan menunda operasi sampai si bayi bisa ngomong atau berkomunikasi. Pertimbangannya, jika si anak sakit atau ada sesuatu yang tidak nyaman, maka dia bisa mengungkapkan rasa sakit atau rasa tidak nyaman-nya tersebut.
HERNIA PADA BAYI C
Operasi hernia
Setelah si anak berusia dua tahun lebih, operasi hernia pun dilaksanakan di RS Harapan Kita, Jakarta. Waktunya persis sehari sebelum Hari Raya Idul Fitri 1434 H. Walaupun operasi hernia sering disebut sebagai operasi kecil dan biaya operasinya pun tidak terlalu mahal, tapi berhubung pasiennya juga anak kecil maka orang tuanya tetap merasa was-was.
Di rumah sakit, proses operasi hernia nya sendiri berlangsung lancar. Pagi hari sekitar jam 09.00 masuk ruang operasi, 1 atau 2 jam kemudian keluar dari ruangan. Sore harinya si anak sudah boleh pulang. Sepanjang perjalanan pulang, anak itu bahkan tertidur pulas dan tidak rewel. Mungkin karena pengaruh obat bius yang masih bekerja. Setelah sampai rumah barulah tangisannya pecah.
Pasca operasi, biasanya bekas operasi harus dijaga. Tidak boleh terkena air untuk jangka waktu tertentu. Selain itu juga jangan digaruk. Kelakuan si anak harus benar-benar dijaga, jangan sampai tangannya menggaruk perban bekas operasi. Biasanya menjelang kering, luka atau tempat bekas operasi terasa gatal dan ingin digaruk.
Sekarang ini operasi hernia bisa dilakukan pada usia anak yang lebih dini. Hal itu karena ilmu kedokteran sekarang sudah semakin maju dan berkembang.Tapi tentu saja dengan tidak mengabaikan syarat-syarat keselamatan operasi.
Operasi hernia sebaiknya jangan ditunda terlalu lama, karena semakin ditunda maka resiko terjadinya komplikasi akan semakin besar dan akan membuat pasien semakin menderita.
Akhirnya, sekarang sudah sekitar setahun lebih pasca operasi hernia, alhamdulillah si anak tetap sehat wal afiat. Keluhan dan rengekan sudah jauh berkurang. Tempo hari saat saya berkunjung ke rumahnya, anak itu sedang berlari-lari bersama teman sebayanya
loading...
0 Response to "MENGENAL PENYAKIT HERNIA PADA BAYI "
Posting Komentar